PENGARUH
POLA ASUH ORANG TUA YANG SIBUK BEKERJA TERHADAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN GENERASI MUDA
Pada
dasarnya orangtua dan keluarga merupakan panutan dan teladan bagi perkembangan
kepribadian remaja, terutama perkembangan psikis dan emosi. Orangtua juga berperan
sebagai pembentuk awal karakter dari remaja tersebut. Peranan keluarga terutama
orangtua sangat diperlukan dalam memberikan perhatian secara khusus, karena
pada masa remaja ini merupakan masa yang paling rawan, penuh gejolak emosi dan mudah terkena pengaruh lingkungan kehidupannya. Sebab
dalam masa remaja ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk
kepribadiannya, sehingga hubungan dengan orangtua dalam lingkungan keluarga
sangat diperlukan.
Remaja
sebagai individu yang sedang berada dalam proses perkembangan atau menjadi (becoming) yaitu berkembang ke arah
kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai itu remaja memerlukan bimbingan
karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya atau
lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya.
Pola
asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia, kata pola memiliki arti sebagai model, sistem, cara kerja,
bentuk(struktur) yang tetap (Depdikbud, 1998:54). Sedangkan kata asuh dapat
berarti menjaga(merawat dan mendidik) anak, membimbing(membantu; melatih dan
sebagainya) memimpin(mengeplai dan menyelenggarakan) satu badan atau
lembaga(KBBI,1998:692)
Jadi
pola asuh orangtua adalah suatu keseluruhan interaksi antara orangtua dengan
anak. Dimana orangtua berperan untuk mengarahkan, mengubah tingkah
laku yang kurang baik, memberi pengetahuan serta nilai-nilai norma yang dianggap paling tepat oleh orangtua,
agar anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal.
Namun,
masalah yang dihadapi oleh keluarga saat ini kebanyakan disebabkan oleh
kesibukan-kesibukan orangtua. Orangtua yang memiliki pekerjaan sering kali
terikat dengan tuntutan jam kerja yang sangat padat, sehingga tidak ada waktu
untuk memperhatikan anak akibatnya komunikasi antara orangtua dengan anak
berkurang. Tata pola asuh orangtua yang kurang tepat akan berakibat fatal bagi perkembangan
anak. Pola asuh yang tidak tepat dari orangtua terhadap anak akan menyebabkan
dampak negatif. Dari dampak negatif tersebut terjadilah
kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh anak.
Pada umum nya, anak yang ditinggal orangtua
cenderung bersifat manja. Biasanya orangtua akan merasa bersalah terhadap anak
karna telah meninggalkan anak seharian sehingga orangtua menuruti semua
permintaan anak untuk menebus rasa bersalahnya, tanpa berfikir lebih lanjut
permintaan anak itu baik atau tidaknya untuk perkembangan kepribadian anak
selanjutnya. Kurang nya perhatian orangtua juga menimbulkan anak mencari
perhatian dari luar baik lingkungan sekolah dengan teman sebaya ataupun orangtua
saat berada dirumah.
Anak akan belajar dari orang-orang dan
lingkungan sekitar nya, jika anak lebih sering berada di lingkungan luar
keluarganya itu yang harus mulai diperhatikan oleh orangtua pada saat ini. Karena
lingkungan itu yang akan menentukan bagaimana kepribadian dari anak tersebut. Anak yang berada di lingkungan orang-orang yang sering
berkata kasar, anak itu juga akan tumbuh menjadi pribadi yang berkata kasar.
Seringkali, orangtua tidak terlibat karena
mereka mungkin saja dibesarkan dalam kondisi seperti itu, atau mereka sangat
sibuk dengan pekerjaan hingga jarang menemukan waktu untuk bersama dengan
anak-anak mereka. Hal ini menyebabkan trauma emosional pada anak, dan
selanjutnya dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental anak.
Beberapa
orangtua tidak menetapkan batas-batas dan memberikan dukungan untuk anak-anak
mereka. Hal ini mungkin karena mereka terlalu sibuk untuk atau
bahkan tidak begitu peduli mengenai anak-anak mereka. Kegagalan mereka untuk
mengawasi anaknya dapat membuat anak merasa terpencil dan diasingkan. Orangtua
yang semacam ini seringkali tidak terlibat dalam mengasuh anak dan sering hidup
terpisah dari anak-anak mereka. Orangtua ini hanya mengajarkan anak-anak mereka
bagaimana untuk hidup, tetapi tidak mengajarkan bagaimana caranya untuk
bertahan hidup.
Di
era globalisasi saat ini dampak dari permasalahan sosial sangat berat bagi para
generasi muda, seperti:
Ø Meningkatnya
angka MBA (Married By Accident) akibat gaya hidup sexs bebas
Ø Gaya
hidup remaja yang metropolis
Ø Kehidupan
malam yang sudah sudah menjaring generasi muda
Ø Remaja
yang mulai merokok, vape, minum-minuman alkohol, mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti
narkotika, ganja, shabu dan sebagainya
Ø Remaja yang tidak peduli dengan dunia pendidikan
Ø Remaja yang tidak peduli dengan dunia pendidikan
Ketidakpedulian yang
konstan dari orangtua dapat berdampak buruk bagi perkembangan kepribadian anak.
Oleh karna itu orangtua harus bisa peduli terhadap perkembangan kepribadian
anaknya. Hendaknya orang tua tidak egois, yaitu
memikirkan pekerjaan nya saja tanpa memperdulikan keluarganya. Orangtua juga harus
lebih bijaksana kepada anak serta mampu memberikan contoh teladan yang baik
kepada anaknya. Dan seharus nya orangtua lebih memahami nilai-nilai dan
norma-norma kehidupan dan mengajarkan hal tersebut dengan sosialisasi yang baik
kepada anaknya agar tidak terjadi penyimpangan. Serta orangtua harus bisa
memilih pola asuh anak yang baik agar anak yang diasuh dapat tumbuh dan
berkembang menjadi pribadi yang berkarakteristik baik. Jaga selalu komunikasi yang baik dengan anak.
Karena orangtua adalah tempat curahan hati seorang anak, maka jadilah orangtua yang mampu dijadikan sandaran yang baik bagi anak. Hindari tindakan negatif pada anak seperti memarahi anak tanpa sebab, menyuruh anak seenaknya seperti pembantu tanpa batas, menjatuhkan mental anak, malas beribadah, merokok depan anak, sering berbohong pada anak, sikap malas mengurus anak, terlalu sibuk dengan pekerjaan dan lain sebagainya.
Karena orangtua adalah tempat curahan hati seorang anak, maka jadilah orangtua yang mampu dijadikan sandaran yang baik bagi anak. Hindari tindakan negatif pada anak seperti memarahi anak tanpa sebab, menyuruh anak seenaknya seperti pembantu tanpa batas, menjatuhkan mental anak, malas beribadah, merokok depan anak, sering berbohong pada anak, sikap malas mengurus anak, terlalu sibuk dengan pekerjaan dan lain sebagainya.
Dan untuk
para generasi muda saat ini juga harus bisa lebih memilih pergaulan, rasa kesepian akibat sibuknya
orangtua bekerja bukan berarti harus dijadikan alasan untuk berperilaku yang menyimpang. Kalian harus bisa lebih memahami dan menghargai pekerjaan
orangtua kalian. Kuatlah dan tegarlah demi kebaikan kalian, dan demi keluarga terutama orangtua. Menjadi kuat bukanlah merupakan suatu hal yang salah, dengan menguatkan diri kalian sendiri, nantinya kalian akan lebih mampu menghadapi segala persoalan. Apabila ada hal yang kurang membuat kalian nyaman atau merasa terlupakan
maka komunikasikan dengan baik dengan orangtua kalian secara baik, agar orangtua kalian
juga bisa memahami.
Artikel terbagus yang pernah saya baca
BalasHapusArtikel terbagus yang pernah saya baca
BalasHapus