Manusia dan Cinta Kasih


Manusia dan Cinta Kasih

Manusia adalah makhluk yang sempurna yang diciptakan Tuhan di Dunia ini. Manusia dibekali akal fikir dan perasaan serta budi pekerti. Cinta kasih termasuk didalam kategori perasaan yang saling membutuhkan dan mencurahkan perhatian kepada orang lain, ini kita sebut sebagai kasih sayang. Setiap orang yang hidup didunia ini pasti memiliki rasa cinta kasih yang menimbulkan rasa sayang.
Cinta kasih adalah dimana seseorang mempunyai perasaan yang tulus tanpa ada pamrih apapun. Cinta dapat terjadi berkat anugrah Tuhan Yang Maha Esa dimana manusia mempunyai perasaan yang tidak bisa dibohongi. Setiap manusia pasti mempunyai perasaan tersebut dan manusia juga berhak memilikinya tetapi manusia tidak berhak untuk memaksakan kehendak orang untuk mencintainya. Cinta kasih juga harus kita jalanin apa adanya dengan rasa tenang tanpa adanya rasa resah, ragu, dan juga takut sebab cinta adalah hakekat hati kita yang sangat mendalam hanya rasa syukurlah yang dapat merasakan ketenangan dari cinta kasih.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hampir sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.

Cinta Kasih dari sudut pandang Agama
Kasih sayang adalah suatu sikap saling menghormati dan mengasihi semua ciptaan Tuhan Yang Maha Esa baik makhluk hidup maupun benda mati. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan sudah sepatutnya untuk terus memupuk rasa kasih dan sayang terhadap orang lain tanpa membedakan saudara, suku, ras, golongan, warna kulit, kedudukan sosial, jenis kelamin, serta usia muda atau tua. Manusia yang merupakan makhluk sosial memiliki tata krama dan juga cinta kasih. Cinta kasih antara manusia dengan Tuhan-Nya haruslah lebih diutamakan dibandingkan dengan orang yang dicintai. Ungkapan rasa cinta kasih manusia terhadap Tuhan dilakukan dengan cara menjalankan ibadah, menjalankan perintah serta menjauhi segala larangan-Nya dan selalu bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan kepada umat-Nya.
Dalam Agama Islam, Cinta kasih sangatlah dianjurkan karena dengan ada nya cinta dan kasih kita dapat mewujudkan perdamaian dan menciptkan suasana yang baik apabila cinta tersebut diterapkan dengan sesuai ajaran agama atau tidak melanggar/menyimpang. Di dalam agama islam cinta kasih sangatlah penting bahkan Rasulullah SAW pun mengajarkan cinta kasih.
Rasulullah SAW bersabda :
“Janganlah kamu saling membenci, berdengki-dengkian, saling berpalingan dan jadilah kamu sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Juga tidak dibolehkan seorang muslim meninggalkan (tidak bertegur sapa) terhadap saudaranya lebih dari tiga hari.” (HR.Muslim)

Cinta dan Kasih Sayang yang berlanjut menimbulkan Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar ‘Mesra’ yang artinya perasaan simpati yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta, kemesraan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita memiliki hubungan yang sangat erat kepada seseorang dan sudah merasa sangat nyaman bila berada disamping nya.
Cinta dan Kasih Sayang dalam Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifetasi cinta manusia kepada Tuhan-Nya yang di wujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini terjadi karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhan-Nya. Hal ini berarti bahwa manusia memohon ampun atas segala dosa, memohon perlindungan, memohon kemurahan rezeki-Nya, memohon segala kebaikan dan memohon untuk melimpahkan segala kebijaksanaan agar ditunjukkan jalan yang lurus.

Cinta dan Kasih Sayang sesama (Belas kasihan)
Belas kasih adalah suatu perbuatan memberikan suatu kasih sayang ataupun melakukan sesuatu sebagai wujud kasih sayang terhadap seseorang. Perbuatan atau sifat yang menaruh belas kasihan adalah orang yang memiliki akhlak. Setiap manusia sebenernya memiliki rasa belas kasihan, tetapi tidak semua manusia mau tergugah hatinya. Bila seseorang tergugah hatinya maka berarti orang itu memiliki budi pekerti dan akhlak yang baik.

Cinta Kasih Erotis
Cinta erotis dalam arti sesungguhnya bersifat ekslusif bukan bersifat universal, cinta kasih erotis dicampur baurkan dengan pengalaman yang dapat di eksplosif berupa jatuh cinta. Dengan demikian maka baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain daripada perbuatan kemauan.

Ulasan : Dalam cinta dan kasih sayang tidaklah dilarang dalam agama, namun kita sebagai makhluk yang diberi akal budi harus dapat memilih dan mengendalikan diri dalam melakukan sesuatu. Bahkan Rasulullah SAW telah mengajarkan umat manusia untuk lebih mencintai Allah Tuhan Yang Maha Esa dan jangan berlebihan dalam mecintai orang lain.


Cinta dan Kasih dari sudut pandang Psikologi
Kasih sayang merupakan kebutuhan dasar dari setiap manusia, tanpa kasih sayang manusia tidak akan pernah ada di dunia ini. Manusia lahir di dunia karena adanya kasih sayang. Seorang tokoh psikolgi Abraham Maslow dalam teori Hierarki- nya mengatakan bahwa terdapat lima kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia tersebut meliputi : kebutuhan fisiologis, kebututuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan perasaan di hargai, dan kebutuhan aktualisasi diri.
Ashley Montagu seorang psikolog Amerika memandang cinta sebagai sebuah perasaan memperhatikan, menyayangi dan menyukai yang mendalam. Biasanya nya rasa cinta di sertai dengan rasa rindu.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai
Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emsoi yang mendalam. Ia menyebutkan bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima, dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi.
Menurut Erich Fromm, ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
1. Perasaan
2. Pengenalan
3. Tanggung jawab
4. Perhatian
5. Saling menghormati

Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsur:

  yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan Dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa rindu jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.



Ulasan :  Hati atau perasaan menciptakan adanya rasa kasih dan sayang diantara sesama manusia. Cinta dan kasih sayang memiliki berbagai macam pandangan tergantung pada yang sedang mengalami nya. Ada cinta yang romantis, ironis, cinta sejati, kasih sayang, cinta erotis ataupun yang lainnya. Namun pada umumnya manusia selalu berusaha agar mendapatkan cinta dan kasih sayang yang terbaik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rangkuman Materi M12 Sistem Informasi Psikologi

Aplikasi SahabatKu

Sistem Informasi Psikologi (Review Presentasi Part 2)